PART I
Saat aku membuka
mata, ku sambut hari yang cerah ini dengan senyuman, dan aku berkata “good
smile” sambil melihat senyum ku di depan kaca.
Itu lah hal
pertama yang aku lakukan bila bangun tidur. aneh sih, tapi gak apa apa deh
karena itu semua memotivasi ku tuk mengawali hari dengan peraasaan gembira.
Aku vino dan
tepat hari ini tanggal 13 agustus adalah hari ulang tahun ku. Dan doa ku untuk
tahun ini adalah tetap “sehat” “senang” dan “bahagia” seperti tahun-tahun
sebelum nya.
Hari ini, hari
terlihat indah, sinar matahari yang mulai menyinari tanaman-tanaman di depan
kamar ku, sudah mulai muncul segera aku membuka pintu kamar ku tuk segera
mandi dan…………….. “byurrrrrrr” se ember
air super zuper dingin membasahi tubuh ku “anjritttt, kagak sopan” “happy
birthday” kawan” kata agung dengan
ekspresi cengengesan serasa puas telah menyiram ku.
“ga ada kerjaan
banget sih loe? Ni kan masih pagi” kata ku agak kesal “surprise” hehehe, “agar sekalian mandi”
katanya sambil mendorongku ke kamar mandi, “aku tunggu di luar bro” sambil
pergi meninggalkan ku.
Dia adalah agung
permana sahabat ku, sudah tiga tahun kami bersahabat dan begitulah kelakuan nya
sepeti anak-anak padahal usia nya sudah menginjak 25 tahun jauh dengan ku yang
masih muda hehehe.
Setelah selesai
mandi aku pun menghampiri mobil yang ada di teras rumah ku, Nampak sebuah mobil
avanza silver dengan pintu depan terbuka dan terlihat agung tersenyum pada ku
“bro jam berapa kamu datang? Kok aku ga tau?” kata ku heran karena aku ingat
sekali bahwa tadi malam aku mengunci pagar ku dan kunci nya aku bawa dan aku simpan di rak laci kamarku. “hehehe pasti
heran? Aku kan bukan baru sebulan berteman dengan mu vin, aku menduplikat kunci
pagar, rumah dan kamar mu dua hari yang lalu hehehehe” jawab agung dengan
bangga “huhf dasar budak (yang dalam bahasa sunda adalah anak-anak)” kata ku
mengejek nya.
“vin ayo kita
dinas! (yang arti nya bekerja)” “ayo sudah siang juga ternyata” kata ku sambil
melihat jam di tangan kiriku terlihat jam menunjukan pukul 7:15. “ayo keluarkan
motor mu” kata agung smbil menyalakan mesin mobil nya “oke” jawab ku. Kami
berdua memiliki perbedaan tentang kendaraan agung memiliki persepsi kalau naik
mobil itu lebih berwibawa dan lebih
stylis di bandingkan motor, berbeda dengan ku yang lebih mementingkan efektifitas
dan efisiensi, menurut ku naik motor itu bisa lepas dari macet karena bisa
nyelip-nyelip dan masuk gang sehingga waktu perjalanan menjadi singkat.
Pergilah kami
berdua ke tempat kerja, karena aku mengendarai motor aku selalu datang lebih
awal di bandingkan agung. Aku segera memarkirkan motor Yamaha vixion
kesayanganku di parkiran dan memang kebiasaan ku bila samapai lebih dulu di
kantor di bandingkan agung, aku selalu mencari sarapan untuk kami berdua.
Tak jauh dari
kantor ku ada pedagang kaki lima yang menjual bubur yang rasa nya cukup enak
dan aku pun sudah langganan di sana “mang beli dua porsi, biasa yah yang satu
jangan pake merica dan pedas, kalau yang satu lagi campur saja” sebegitu hafal
nya aku dengan selera agung sampai-sampai aku tau makanan-makanan yang dia
sukai dan tidak di sukai nya.
Saat aku
menunggu bubur yang sedang di sajikan oleh pelayan, aku pun melihat keadaan
sekitar dan tak kusangka aku meliahat seorang gadis yang sedang duduk di bangku
taman tak jauh dari tempat diriku berdiri, gadis itu terlihat begitu cantik,
rambut panjang yang ter urai dan senyum indah
dengan lesum pipit yang manis melengkapi kecantikanya oh…. My god aku
jatuh cinta pada pandangan pertama.
“ini mas” ucap
sang tukang bubur sambil menyodorkan keresek hitam berisi bubur yang tadi aku
pesan, “iya pak” kata ku terkejut “jadi berapa pak” Tanya ku “lima belas ribu
mas” “oh iya, ini pak” kata ku sambil memberiakan satu lembar uang dua puluh
ribu “ambil saja kembaliaya pak” dan aku pun segera mengambil keresek itu dan
bergegas pergi ke taman, dengan maksud ingin melihat lebih dekat wajah gadis
itu.
“hah kemana
gadis itu” tanyaku dalam hati, terlihat tak ada siapapun di bangku taman itu,
“apa dia sudah pergi?” Tanya ku penasaran. “huhf bukan jodoh” kata ku menghibur diriku sendiri. Setelah Aku pun
berjalan keluar taman terlihat mobil agung menuju ke arahku “bro ku kira kau di
tukang bubur langganan kita, ayo naik” kata nya sambil membukakan pintu mobil
nya. Aku pun segera masuk dalam mobil nya “lambat sekali kau, aku hambir
berlumut menunggu mu di tukang bubur hehehehe” kata ku sambil tertawa “kau kan
tau sendiri jalan soekarno hatta itu langganan macet” ucapnya ngeles.
Seampainya di
kantor kami pun bekerja sebagai mana mestinya seperti biasa, dan senja pun
datang tak terasa sudah jam pulang kantor, “gung mau ke rumah ku gak entar malam?” tanyaku karna biasa nya sepulang
kantor dia selalu mampir ke rumah ku atau sebalik nya aku yang mampir ke rumah
nya “gak akh, aku langsung pulang, kamu ajah yang ke rumah ku” “baiklah” kata
ku sambil mengacungkan jempol tandaku akan datang. Kami pun lekas memacu
kendaraan kami dan pergi ke rumah agung.
Aku pulang
terlebih dulu ke rumah ku karna aku berfikir apabila aku langsung ke rumang
agung, aku pasti datang lebih dulu darinya, aku segeraa ganti pakaian dan
mengambil kamera kesayanganku, fotografer adalah hobby ku berbeda dengan agung,
agung lebih tertarik pada music maka dari itu dia mahir sekali memainkan alat
music terutama gitar dan benar saja sesampai nya aku di rumah agung, dia sedang
asyik saja memetik senar gitar nya.
“gimana lagu
baru mu?” tanyaku “belum selesai aku belum dapat inspirasi yang baru” jawab nya
“sini ku pinjam gitar mu aku sedang jatuh cinta” kata ku sambil mengambil gitar
dari tangan agung dan ku memulai memetik gitar dan bernyanyi.
Senyum
indah mu
Pancarkan
cantik mu
Tatapan
mata mu
Sejukan
jiwa ku
Oh..
gadis ku
Inginku
meraihmu
Inginku
manggapai mu
Dengan
hati ku……
Oh….. I
falling in love…… to you
“wawww…. Keren
vin, loe jatuh cinta ma siapa???” agung penasaran” “ada dech” jawabku “wah kok
gitu sih, gua kenal gak vin???” “kayak nya enggak dech” “siapa donk???” “dia
gadis yang ku liahat pagi ini” “kapan” “tadi pagi, loe keppo benget sih, kaya ibu
ku ajjh, hehehe” “wah lain kali harus kamu bawa jalan bareng aku yah” “oke
dech” kata ku. Malam yang indah kami lewatkan dengan dua cangir kopi dan alunan
musik yang di senandungkan oleh agung.
Matahari
menampakan batang hidungnya tanda hari sudah pagi, aku dan agung yang tertidur
di fafiliun atas di temani oleh gitar kesayangan agung. “gung-gung bangun kita
dinas” “loe duluan dech gua mah belakangan” yaeah dasar kebo” kata ku sambil
pergi kea rah kamar mandi.
Semangat ku
sangat menggebu-gebu hari ini, di
karnakan aku ingin bertemu kembali dengan si gadis taman itu. Setelah sarapan
pagi dengan roti panggang yang di siap kan oleh si bibi (pembatu di rumah
agung) aku sgera memacu motor ku menuju taman, dan benar saja tebakanku dia
duduk di bangku itu lagi, sambil membaca buku, “oh ya tuhan gadis ini membuat
hati ku berdebar dia mirip member girl band korea yonna snsd, tinggi, putih,
bibir merah muda.
Segera saja aku
mencari tempat untuk ku lebih menikmati kecantikan gadis itu. Tak jauh dari
taman ada sebuah café yang menjual coffe panas, aku duduk di sana dan jaraku
dan jarak gadis itu kira-kira seratus meter, aku segera saja mengeluarkan
kamera ku dan mengambil beberapa foto gadis itu tapi ternyata di karnakan jarak
yang jauh foto-foto yan d hasilkan kurang memuaskan tak lama kemudaian
“brebb……brebb……” suara getaran handphone ku “hallo” sapa ku di telefon “loe
kemana bro, gua masih di rumah, gua pasti telat bilanging ke HRD gua sakit yh,
please” “dasar blang ajjh lu males” “hehehe gak apa-apa dong kali-kali yh yh
yh?” “iya bawelll, dah tutup telfon nya kau mengganggu ku saja hehehe” “emang
kau sedng apa kawan??” tnya nya penasaran “secret akh” dan ku tutup telefon
nya.
Aku pun kembali
ke pandangan ku semuala tapi ternyata gadis itu sudah tiadak ada di bangku
taman “kemana gadis itu” Tanya kua pda diri sendiri, secara reflek aku berlali
mendekati bangku taman mencari gadis itu ternyatatidak ada aku berlali lagi ke
luar taman meliahat sekelilingku “ternyata memang sudah pergi” kata hati ku,
aku pun berbalik bermaksud kembali k café coffe tadi dan “brakkk…..” aku
bertabrakan dengan seseorang “maaf, aku tak melihat, maaf” kata ku sambil
memungut buku yang terjatuh akibat aku menabrak nya dan saat aku berikan buku
“oh…. My goddd, gadis cantik itu” hati ku menjerit-jerit, tatapan matanya
menatap mata ku dengan jarak yag begitu dekat, mataku tak bisa beraliah dari
mata nya se akan aku kehilangan jiwa ku “tak pernah kusangaka aku akan berada
dlam jarak sedekat ini dengan nya” tangan ku masih memegang ujung buku yang
akan kuberikan di ujung yang lain tangan gadis itu pun sudah memagang buku yang
ku berikan, dia menarik perlahan “a maaf buku nya” “oh iya ini maaf” kata ku
sabil memungut buku yan lain, aku tak berani menatap nya lagi muka ku merah
karna malu “sekali lagi maaf yh teh” “iya” jwab nya tersenyum “oh..cantik nya
senyum nya” kata ku dalam hati, dan gadis itu pun melanjutkan kembali langkah
nya, betapa senang nya aku hari ini.
Aku pun bergegas
kembali k café itu namun baru saja ku melangkah aku merasa menendang sesuatu,
ternyata salah satu buku dari buku gadis itu, bku berwarna pink dengan
renda-renda di pinggir nya, aku pun segera mengambil nya dan berlali ke arah
gadis itu pergi, aku melihat sekitar tapi tak menemukan gadis itu, aku pun
brlali lagi ku lihat sekelilingku tapi memang gadis itu sudah pergi jauh.
Aku pun membawa
buku itu café itu, lalu aku masukan ke dalam tas ku dan aku pun tak lupa
membawa kameraku lalu aku pergi ke kantor. Sesampai nya di kantor aku hanya
memperhatikan buku si gadis itu. Aku sangat penasaran dengan isi buku itu, tapi
aku juga sadar bahwa buku itu bukan milik ku melainkan milik gadis itu, bukan
hak ku ntuk meliahat isi buku itu.
Saat makan siank
aku meliahat hand phone ku dan ada sms dari
agung, ternyata dia menyuruh ku menginap lagi di rumah nya, tapi rasanya
aku tak akan bermalam di rumah agung di karnakan aku membawa buku gadis itu,
aku merasa taka aman apa bila agung tau aku membawa buku sang gadis pujaan ku.
Sesampai nya di
rumah aku masih penasaran dengan isi buku itu, tapi aku tahan rasa penasaraanku
dan aku pun pergi untuk membesihkan badan ku serta mengganti bju lan baju
tidurku.
Dan aku pun tak
lupa membuat segelas teh panas ke sukaan ku untuk menemaniku malam itu. Buku
itu mash ada di atas meja kerja di kamarku aku pun duduk di depan meja kerja ku
itu, “hmm buku apa yah ini, apa buku harian?, atau buku pelajaran? Atau catatan
kecil ny?” rasa penasaran ku memuncak pada saat itu, aku inigin sekali meliahat
isi buku itu tapi di sisi lain aku sadar bahwa itu bukan milik ku aku takberhak
melihat isi buku itu dan seharus aku simpan buku itu dan besok aku kembaikan
lagi bku itu pada gadis itu.
“huhf galau eung
karna buku ini” kata ku sambil mengambil gelas berisi teh panas yang sudah
mulai dengin, tampa sengaja saat aku mengambil gelas itu bukunya terjatuh karna
tersenggol oleh tangan ku dan jatuh ke lantai dengan posisi terbuka, “ups….
Buku nya ter buka”, dan aku pun berfikir “bukan salah ku dong bila aku mambaca
buku itu kan buku itu terbuka sendiri” kataku merasa tak bersalah.
bersambung ke part 2
bersambung ke part 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar